Ketahanan
Nasional
·
Latar
Belakang Ketahanan Nasional
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945,
kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam
maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti : Agresi Militer
Belanda.
- Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan
lain-lain.
- Ditinjau dari geopolitik dan
geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan
kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan
dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang
dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia. Meskipun
dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu
bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia
mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan
Tantangan (AGHT). Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan
kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh
masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945
sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.
Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional
yang didasari oleh :Pancasila sebagai landasan idiil.
~
UUD 1945 sebagai landasan
konstitusionil.
~
Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil
mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
·
Tujuan
Nasional, falsafah, dan Ideologi Negara
\
Tujuan
Nasional
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya
untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG). Jadi
semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin
kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa
dan Negara. Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana
membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui
pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah,
ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi. Dengan
pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan
dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.
\
Falsafah
Ketahanan Nasional
Falsafah dan ideology
juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:
~
Alinea pertama menyebutkan: “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi
manusia.
~
Alinea kedua menyebutkan: “dan
perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia
ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat,
adil dan makmur.” Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
~
Alinea ketiga menyebutkan: “Atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.” Maknanya: bila Negara ingin mencapai
cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah
yang merupakan dorongan spiritual.
~
Alinea keempat menyebutkan: “Kemerdekaan
dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dan berdasarkan:”
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.
serta dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.
\
Ideology
Negara
Ideologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian
nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi
hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
1.
IDEOLOGI DUNIA
a.
Liberalisme (Individualisme)
Negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan.
Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasann individu secara mutlak. Tokoh:
Thomas Hobbes, John
Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer,
Harold J. Laski
b.
Komunisme (ClassTheory)
Negara
adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme akan:
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme akan:
~
Menciptakan situasi konflik untuk
mengadu golongan-golongan tertentu serta
~
menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan.
~
Atheis, agama adalah racun bagi
kehidupan masyarakat.
~
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa
nasionalisme.
~
Menginginkan masyarakat tanpa kelas,
hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.
c.
Paham Agama
Negara
membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber
pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama
dalam kehidupan dunia.
2.
IDEOLOGI PANCASILA
Merupakan
tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga
pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
didalamnya. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Untuk
memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
~
Pengamalan Pancasila secara obyektif dan
subyektif.
~
Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu
direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
~
Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus
dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk
menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
~
Contoh para pemimpin penyelenggara
negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
~
Pembangunan seimbang antara fisik material dan
mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
~
Pendidikan moral Pancasila ditanamkan
pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
·
Pengertian
Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional “Kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari
dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.”
Ketahanan nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dengan
pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue, secara pribadi, keluarga, daerah
dan nasional. Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang
dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis
Indonesia.
·
Asas-asas
Ketahanan Nasional & Sifat Ketahanan Nasional
v Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas
ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai hukum
yang tersusun didalam Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nasional yang terdiri
dari:
1.
Asas
kesejahteraan dan keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan
kebutuhan dasar dan esensial bagi manusia secara perorangan maupun secara
berkelompok dalam masyarakat, bangsa dan negara. Karena itu kesejahteraan dan
keamanan menjadi asas dalam sistem kehidupan nasional beserta nilai
intrinsiknya. Dalam realisasinya, kesejahteraan menjadi titik focus tetapi
dengan tidak mengabaikan keamanan, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu
keduanya harus sama-sama tidak boleh diabaikan dan tetap dibutuhkan pada
kondisi apapun, karena keduanya merupakan parameter tingkat ketahanan nasional
sebuah bangsa dan negara.
2.
Asas
komprehensif integhral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasonal mencakup
semua aspek kehidupan bangsa secara menyeluruh dan tersistem dalam perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras daris eluruh aspek
kehidupan masyarakat, brbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, ketahanan
nasional mancakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
atau komprehensif integral
3.
Asas
mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan
perpaduan antara interaksi aspek kehidupan bangsa. Sistem kehidupan nasional
juga berinteraksi dengan lingkungan luar terutama dengan lingkungan yang ada
disekitarnya. Karena dari itu setiap proses interaksi pasti akan timbul
berbagai dampak yang baik maupun dampak yang buruk bagi kehidupan bangsa itu
sendiri. Untuk itu perlu adanya sikap mawas ke dalam dan mawas ke luar.
a. Mawas ke dalam
Yang dimaksud dengan mawas ke dalam
adalah sikap waspada atau hati-hati dengan keadaan atau situasi yang tidak
diinginkan didalam suatu bangsa dan negeri. Mawas ke dalam bertujuan untuk
menjaga kondisi kehidupan nasional dari dampak negatf yang berasal dari
lingkungan aspek didalam negeri. Juga untuk menumbuhkan hakikat, sifat dan
kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kemandirian
untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa. Tetapi tidak mengandung
sikap isolasi atau nasionalisme sempit atau tertutup.
b. Mawas ke luar
Mawas ke luar berarti waspada atau
bersikap hati-hati dengan dampak negarif yang disebabkan oleh dampak interaksi
yang berasal dari lingkungan strategis luar negeri. Mawas ke luar bertujuan
untuk mengantisipasi dan ikut berperan dalam menghadapi dan mengatasi dam pak
negative yang berasal dari lingkungan strategis luar negeri. Untuk menjamin
kepentingan nasional maka kehidupan nasional harus dapat mengembangkan
ketahanan nasionalnya, agar dampak negative bisa diatasi dan ditangkal. Untuk
itu perlu adanya kemampuan untuk membedakan tindakan yang dapat memberikan
dampak negaif dan positif bagi bangsa dan negara. Dan juga harus bisa berfikir
panjang ke masa depan supaya bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan
disesali dimasa depan. Maka demikian, interaksi dengan pihak luar harus
diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4.
Asas
kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung nilai keadilan, kearifan,
kebersamaan, gotong-royong, tenggang rasa, kepedulian antar sesama, saling
membantu, saling menghormati dan menghargai juga saling bertanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Dalam asas ini diakui adanya
perbedaan yang harus dihargai dan dihormati serta berdampingan secara serasi
dalam hubungan kemitraan dan dijaga supaya tidak terjadinya konflik yang
berujung saling merugikan antara 2 pihak negara atau lebih dan dapat saling
menghancurkan satu sama lain.
v Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan
nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asasnya yaitu:
1.
Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya
pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan dengan
tidak mudah meyerah dan tetap menjaga nilai-nilai identitas, integritas dan
kepribadian bangsa. Kemandirian juga berarti mempunyai kemampuan dalam tindakan
dan berfikir yang lebih dewasa dan dapat bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya. Kemandirian merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama dengan
negara lain untuk memperoleh hal yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global.
2.
Dinamis
Ketahanan nasional tidak bersifat
tetap melainkan dinamis atau dapat meningkat ataupun dapat menurun tergantung
dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
strategisnya yang sedang terjadi. Seperti pada pengertian dan hakikatnya sendiri yaitu segala sesuatu didunia ini
senantiasa berubah dan perubahan itu selalu senantiasa berubah pula. Maka dari
itu, usaha untuk meningkatkan pertahanan nasional harus selalu diprioritaskan
dan diorientasikan ke masa depan untuk mengkembangkan kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik lagi.
3.
Wibawa
Keberhasilan dalam sistem ketahanan
nasional Indonesia yang ulet, kuat dan tangguh secara berlanjut,
berkesinambungan serta seimbang akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa
yang dapat menjadi perhatian dari pihak lain. Makin tinggi dan kuatnya
ketahanan nasional Indonesia maka makin tinggi pula kewibawaan nasional yang
berarti makin tinggi pula pandangan mengenai bangsa dan negara Indonesia dimata
dunia serta makin berkemampuan dalam menangkal dan menghindari dampak negative
dari lingkunangan srategis luar negeri yang dimiliki oleh bangsa dan negara
Indonesia.
4.
Konsultasi
dan kerjasama
Konsep ketahanan nasioanal tidak
mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata hanya untuk mencari keuntungan sendiri, tetapi lebih pada
sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai, menghormati dan
mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa
·
Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Berdasarkan
rumusan pengertian ketahanan nasional
dan kondisi kehidupan nasional Indonesia sesungguhnya ketahanan nasional
merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai
aspek pada saat tertentu. hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan yaitu :
~
aspek yang berkaitan
dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek geografi, kependudukan, dan
sumber daya alam
~
aspek yang berkaitan
dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
1.
Pengaruh Aspek
Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem
nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi
juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu
bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada rangkaian nilai yang
dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
2.
Pengaruh Aspek
Politik
Ketahanan Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
b.Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
3.
Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian
adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang
dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu
maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat
untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak dan warna terhadap
kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan
sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain,
sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh
oleh pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
4. Pengaruh
Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan
dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
sebagai satu sistem pertahanan dan keamanan dalam mempertahankan dan
mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan
keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan mengerakkan seluruh
potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat di seluruh bidang kehidupan
nasional secara terintegasi dan terkoordinasi, yang diadakan oleh pemerintah
dan negara Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai inti pelaksana.
Ketahanan
pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari
dalam baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas,
integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
·
Keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia
~
Aspek
Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
memerlukan pembinaan sebagai berikut:
ü Sistem ekonomi Indonesia diarahkan
untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di
seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan
ü Ekonomi kerakyatan harus menghindari
sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi
ü Pembangunan ekonomi merupakan usaha
bersama atas asas kekeluargaan
ü Pemerataan pembangunan dan
pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian
pembangunan antarwilayah dan antar sektor.
~
Aspek
Sosial Budaya
Untuk mewujudkan keberhasilan
ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:
ü Kehidupan sosial budaya bangsa dan
masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
~
Aspek
Pertahanan dan Keamanan
Mewujudkan kekuatan Hankam Untuk
mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:
ü Memiliki semangat perjuangan bangsa
dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa
kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta pencapaian tujuan nasional.
ü Sadar dan peduli akan
pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
~
Aspek
Ilmu Pengetahuan
Untuk mecapai percepatan kemandirian
dan kesejahteraan berbasis dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek )
ü Dilakukan lewat penguatan empat pilar
knowledge based economy ( KBE ), yaitu:
\
Sistem
pendidikan
\
Sisten
inovasi
\
Infrastruktur
masyarakat informasi
\
Kerangka
kelembagaan, peraturan perundangan
~
Keberhasilan
yang Diperoleh dari Ketahanan Nasional
1.
Memiliki
semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2.
Sadar
dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara
Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi Iebih cinta
kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah
air.
Contoh
Kasus Tidak Berhasilnya Keberhasilan dalam Ketahanan Nasional :
Di
bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia
mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa
yang seharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk
memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang
terjadi akibat dari perbedaan ras dangolongan. Dimana setiap anggota dari suku
dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaan serta suku merekalah yang
paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di
tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah
belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai
tujuannya dengan mengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu
juga perbedaan agama sering memacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat.
Dimana terdapat paham yang membeda- bedakan ajaran agama yang satu dengan yang
lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama
yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaan agama serta aliran
kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap
perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya.Masalah
perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang
sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan
bawahanserat antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu
terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok.
Perbedaan ini bukan hanya dalam status yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap
perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu diutamakan
kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin.
Pendapat/Analisis
Saya :
Indonesia
memiliki banyak keragaman budaya,suku,ras,serta kepercayaaan. Tapi mengapa
masih banyak persoalan-persoalan dalam segi hal tersebut. Janganlah kita
mementingkan primordialisme kita, yang akan mengakibatkan perpecahan/konflik
pada suku sendiri. Kita juga mempunnyai symbol yaitu “Bhineka Tunggal Ika”
walaupun kita banyak, tetapi kita tetap satu tujuan. Solusi untuk permasalahan
ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimana semua anggota
masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan sesamanya,
mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
video :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar