3. Sebutkan dan
jelaskan hambatan seorang wirausahawan dalam sebuah bisnis!
Jawaban :
a. Biaya Awal yang tinggi
Biaya
Awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran awal. Bisa
diartikan bahwa belum ada strategi keuangan dalam pengertian improvisasi
anggaran dan belanja. Bisa juga diartikan ketika masih mendirikan usaha pada
awalnya tentu menguras dana untuk membeli semua bahan dan penduukngnya,
sehingga terkadang wirausahawan baru membli bahan tanpa prediksi untuk jangka
waktu yang efektif, karena dalam tahap awal belum tentu ada lonjakan penjualan
yang tinggi
b.
Kurangnya keterampilan
Bisnis
sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering kali melupakan aspek rekrutmen
dan kualifikasi SDM yang jelas,dan lebih kepada merekrut teman sendiri,
tetangga, saudara dll. Sehingga kalifikasi prekrutan SDM tanpa standar minimal,
yah mungkin standar minimalnya hanya ‘mau’ dan ‘kenal’. Ketrampilan dibutuhkan
dari semua lini, mulai dari produksi, efektitas keuangan, pemasaran, SDM, namun
dari unsur tersebut kebanyakan kebih kepada keterampilan produksi yang standar,
berkualitas nasional/dunia.
c.
Tidak terjadinya penjualan
Dapat saya jelaskan bahwa, Banyak UKM yang
mencoba bangkit dari usaha yang minim menuju level yyang lebih bak terhambat
oleh tidak terjadinya penjualan, atau dengan kata lain penjualan masih tidak
menentu dan tidak dapat menyeimbangkan dengan potensi produksi. Sedangkan biaya
produksi baik bahan baku, SDM, operasional, biaya teknis (listrik, telp)
tetap harus terbayar. Kemampuan menjual berhubungan dengan kualitas
produk/layanan, strategi marketing, relationship dan membaca peluang/perubahan
pasar.
d.
Tidak adanya produk yang baru
Produk
baru dari sisi teknis maka adalah pruduk sebagai penyempurna dan inovasi. Motor
Honda saja terus di sempurnakan walau sudah handal. Apalagi seharusnya produk
usah akecil yang rentan dengan pergeseran kebutuhan publik. Produk baru bisa
diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi
permintaan peningkatan nilai dari sebuah produk. Bisa mengksutom produk lama
menjadi baru, bisa menciptkan produk baru yang berbasis pengembangan produk
lama atau produk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan pasar.
e.
Keuntungan yang tidak mencukupi
Strategi bisnis yang mendasari sebagin UKM dan wirausahawan
masih berorintasi pada kuanitas penjualan. Misal persaingan harga yang sangat
jenuh yang terkadang menjadi pemicu penjualan dan pemasaran harga murah.
Kejenuhan akan produk sejenis yang ditawarkan semakin tinggi, pilihan semakin
beragam, sedangkan daya beli masyarakat menurun, karena masyarakat dipengaruhi
kenaikan harga, termasuk biaya pendidikan dll. Demi menarik peminat, terkadang
harus menyertakan diskon tinggi, atau dengan kata lain bahwa diskon rate menjadi
penentu dari faktor terjualnya barang, padahal biaya produksi justru semakin
meningkat. Ini yang terkadang melemahkan usaha menengah dan kecil. Faktor
lain tidak dikuasainya strategi bisnis berbasis pemasaran efektif, sehingga
banyak pengusaha frustasi karena tempo penjualan yang panjang, maksudnya
bahwa kekawatiran dari pedagang atau produsen akan menumpukknya stok karena
pemasaran yang tidak baik memacu untuk mengobral stok yang ada, ini mungkin
sering terjadi di usaha pemodal terbatas, sehingga dengan harga-harga diskon
tersebut menyebabkan keutungan yang minim.
Daftar Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar